Jumat, 07 Desember 2012

Video Sintesis Protein

Video Meiosis

Video Mitosis

Video Reproduksi Manusia

Video Sistem Pencernaan Makanan

Video Sistem Respirasi

Materi Genetis : ADN dan ARN

Asam Deoksiribonukleat (ADN) Menurut hasil penelitian, bahan dasar yang membentuk inti sel adalah suatu protein yang dikenal dengan nama nukleoprotein. Nukleoprotein terdiri dari protein dan asam nukleat. Ada beberapa macam asam nukleat, tetapi  yang berhubungan dengan faktor penurunan sifat hanya ada dua yaitu asam deoksiribonukleat (ADN) dan asam  ribonukleat (ARN).
 Materi Genetis : ADN dan ARN
Struktur ADN: dibentuk oleh rantai ganda polinukleotida.
Model struktur ADN pertamakali diajukan oleh James D. Watson  dan Francis Crick pada tahun 1953, yang dibuat berdasarkan analisis foto defraksi sinar X.  Menurut Watson dan Crick ADN berbentuk double helix yaitu bentuk seperti tangga terpilin yang sangat panjang. Setiap ADN disusun oleh dua buah rantai polinukleotida. Rantai polinukleotida dibentuk oleh banyak nukleotida yang berikatan satu sama lain.
 Materi Genetis : ADN dan ARN
Inilah Watson dan Crick, penemu strukutur ADN. Penemuan mereka merupakan awal munculnya bidang rekayasa genetika. Obyek di tengah adalah replika ADN buatan mereka.
Satu nukleotida dibentuk oleh komponen:
-    gugus gula pentosa (deoksiribosa)
-    gugus fosfat
-    gugus basa nitrogen
Bahan dasar pembentuk nukleotida adalah nukleosida, yaitu bentuk ikatan antara gula pentosa dengan basa nitrogen. Bila nukleosida mengikat fosfat akan membentuk nukleotida.
Basa nitrogen pada ADN ada dua macam yaitu purin dan pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pirimidin terdiri atas timin (T) dan sitosin (S). Adenin selalu berpasangan dengan timin dan dihubungkan oleh dua ikatan hidrogen, sedangkan guanin selalu berpasangan dengan sitosin dan dihubungkan oleh tiga ikatan hidrogen.
 Materi Genetis : ADN dan ARN
Struktur sebuah nukleotida. Bila basa nitrogennya adalah Adenin maka nukleotidanya disebut deoksiadenosinmonophosphat
Replikasi ADN
ADN memiliki kemampuan untuk menggandakan diri (mereplikasi) secara sangat tepat. Proses ini umumnya terjadi saat interfase. Pada proses replikasi akan dihasilkan rantai ADN baru dari rantai ADN yang telah ada. Proses replikasi dimulai dengan membukanya rantai ganda polinukleotida, kemudian setiap rantai polinukleotida lama akan membentuk rantai polinukleotida baru pasangannya. Pada akhir replikasi diperoleh dua ADN yang tepat sama masing-masing terdiri atas rantai polinukleotida lama dan baru yang saling melilit. Dalam proses tersebut diperlukan bahan berupa ATP, enzim (ADN polimerase, ligase, dan helikase), dan deoksiribonukleosida.
Ada tiga hipotesis yang pernah diajukan mengenai proses replikasi ADN yaitu konservatif, semi konservatif, dan disversif.
  • Hipotesis konservatif menyatakan bahwa ADN hasil replikasi masing-masing terdiri atas ADN dengan rantai baru dan ADN dengan rantai lama yang saling melilit.
  • Hipotesis semikonservatif menyatakan bahwa ADN hasil replikasi keduanya terdiri atas satu rantai lama dan satu rantai baru.
  • Sedangkan hipotesis disversif menyatakan bahwa ADN hasil replikasi terdiri dari gabungan segmen nukleotida rantai lama dan rantai baru.
Penelitian menunjukkan bahwa hipotesis semi konservatiflah yang benar.
 Materi Genetis : ADN dan ARN
Skema proses replikasi ADN. Perhatikan bahwa ADN hasil replikasi merupakan ikatan antara rantai lama dengan rantai baru. Tipe seperti ini disebut replikasi semi konservatif.
Untuk lebih jelas silahkan melihat animasi mengenai replikasi ADN berikut ini.
 Materi Genetis : ADN dan ARN

Asam Ribonukleat (ARN)
Fungsi pengendalian sifat yang dimiliki ADN didasarkan pada fungsinya sebagai perancang sintesis protein yang diperlukan dalam pembentukan enzim maupun penyusun struktur sel. Dalam proses sintesis protein ADN berperan sebagai perancang, sedangkan pelaksananya adalah asam ribonukleat (ARN). Sebelum sintesis protein berlangsung ARN akan dibentuk dulu oleh ADN di dalam nukleus dalam proses transkripsi.
ARN berupa rantai tunggal polinukleotida dan dibentuk oleh ribonukleotida yaitu ikatan antara fosfat, gula pentosa (ribosa), dan basa nitrogen. Berbeda dengan ADN, basa nitrogen pirimidin pada ARN terdiri atas urasil (T) dan sitosin (S), sedangkan purin terdiri atas adenin (A) dan guanin (G). Jadi pada ARN timin digantikan oleh urasil.
Ada tiga jenis ARN yang berperan dalam sintesis protein:
  1. ARN duta (ARNd) : Berfungsi membawa informasi susunan protein dari ADN dalam inti sel ke ribosom yang berada dalam sitoplasma.
  2. ARN ribosom (ARNr) : ARNr terdapat dalam ribosom dan menyusun 50% – 60% struktur ribosom. Fungsi sebenarnya dari ARNr sampai sekarang belum diketahui. Diduga ARNr membantu proses sintesis protein.
  3. ARN transfer (ARNt) : ARNt didapati dalam sitoplasma dan berfungsi mengikat dan membawa asam amino menuju ribosom
Berikut ini adalah beberapa perbedaan struktur antara ADN dan ARN.
Asam Deoksiribonukleat (ADN)
Asam Ribonukleat (ARN)
  1. Ditemukan di dalam nukleus, mitokondria, dan kloroplas
  2. Berbentuk rantai ganda (double helix) yang sangat panjang
  3. Fungsinya berhubungan erat dengan penurunan sifat dan sintesis protein
  4. Kadarnya tidak dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein
  5. Basa nitrogennya terdiri dari purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (timin dan sitosin)
  6. Komponen gulanya deoksiribosa, yaitu gula ribosa yang kehilangan satu atom oksigen
  1. Ditemukan di dalam nukleus, sitoplasma, dan ribosom
  2. Berbentuk rantai tunggal pendek
  3. Fungsinya berhubungan erat dengan pelaksanaan sintesis protein
  4. Kadarnya dipengaruhi oleh aktivitas sintesis protein
  5. Basa nitrogennya terdiri dari purin (adenin dan guanin) dan pirimidin (urasil dan sitosin)
  6. Komponen gulanya ribosa
Blogger Labels: ADN polimerase,Watson dan Crick,replikasi semi konservatif,ADN dan ARN,asam nukleat,sintesis protein,materi genetis

Hukum HArdy Weinberg

Contoh soal Hukum Hardy-Weinberg untuk menghitung frekuensi gen alela ganda (golongan darah)

Contoh  soal Hukum Hardy-Weinberg untuk mencari frekuensi gen pada alela ganda (golongan darah).

Ok. Yang pertama, pahami dulu rumusnya. Untuk alela ganda, ada sedikit perbedaan rumus yaitu dengan penambahan satu variabel lagi. Ini rumusnya:
(p + q + r)2 = 1
p2 + 2pr + q2 + 2qr + 2pq + r2 = 1
dimana p + q + r = 1
Jika langsung dianalogikan dengan golongan darah ABO, maka rumusnya bisa dimodifikasi sebagai berikut:
(A + B + O)2 = 1
A2 + 2AO + B2 + 2BO + 2AB + O2 = 1
dimana A + B + O = 1
Keterangan:
A2 = AA = A homozigot
2AO = A heterozigot
B2 = BB = B homozigot
2BO = B heterozigot
2AB = gol AB
O2 = OO = gol O
Nah, lebih enakan gitu. Jadi nanti kalo ngitung tinggal masukan ke rumus tersebut.
Terus, misalnya saja contoh soalnya begini.
LBB Superbodoh memiliki 2000 siswa dengan komposisi golongan darah sebagai berikut:
- golongan A = 800 siswa
- golongan B = 540 siswa
- golongan AB = 480 siswa
Pertanyaan:
a. Berapa frekuensi gen A, B, dan O?
b. Berapa jumlah siswa yang memiliki golongan darah B heterozigot?
Nah, caranya gini:
Seperti contoh yang dulu, pertama harus dicari dari golongan yang resesif dulu, yaitu golongan darah O. Pada contoh di atas jumlah golongan O tidak disebutkan, tetapi kamu bisa mencarinya kan? (Iya, anak SD aja bisa). Jumlah total golongan darah A + B + AB = 1.820 siswa, jadi golongan O = 180
Golongan O = IOIO = OO = O2.
image thumb13 Contoh soal Hukum Hardy Weinberg untuk menghitung frekuensi gen alela ganda (golongan darah)
Bila sudah ketemu frekuensi gen O, kamu bisa cari A atau B dulu. Terserah yang mana. Misalnya kita cari yang A dulu, maka tambahkan jumlah golongan A dengan golongan O. Jadinya begini:
image thumb14 Contoh soal Hukum Hardy Weinberg untuk menghitung frekuensi gen alela ganda (golongan darah)
Nah, sudah ketemu A dan O. Sekarang untuk mencari B masukkan ke sini A + B + O = 1.
Jadi B = 1 – (A + O)
= 1 – 0,7
B = 0,3
Jadi jawaban pertanyaannya adalah:
a. Frekuensi gen A = 0,4   B = 0,3   dan O = 0,3
b. Jumlah siswa golongan A heterozigot = 2AO
A hetero = (2 . 0,4 . 0,3) x 2000
= 0,24 x 2000
A hetero = 480 siswa

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Penyimpangan Semu Hukum Mendel

Penyimpangan semu hukum Mendell merupakan bentuk persilangan yang menghasilkan rasio fenotif yang berbeda dengan dasar dihibrid menurut hukum Mendell. Meskipun tampak berbeda sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh merupakan modifikasi dari penjumlahan rasio fenotif hukum Mendel semula. Macam penyimpangan hukum Mendell adalah sebagai berikut:
  • Polimeri
  • Kriptomeri
  • Epistasis
  • Hipostasis
  • Komplementer
  • Interaksi alel
Saya membahas penyimpangan semu Mendel ini dengan teknik persilangan singkat. Jadi supaya tidak bingung baca dulu cara cepat menyelesaikan soal persilangan.

1.    Polimeri

Polimeri adalah suatu gejala dimana terdapat banyak gen bukan alel tetapi mempengaruhi karakter/sifat yang sama.
Polimeri memiliki ciri: makin banyak gen dominan, maka sifat karakternya makin kuat.
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Contoh: persilangan antara gandum berkulit merah dengan gandum berkulit putih
P    :    gandum berkulit merah    x         gandum berkulit putih
M1M1M2M2                             m1m1m2m2
F1     :   M1m1M2m2 = merah muda
P2    :    M1m1M2m2        x        M1m1M2m2
F2    :    9 M1- M2 -          : merah – merah tua sekali
3 M1- m2m2        : merah muda – merah tua
3 m1m1M2 -        : merah muda – merah tua
1 m1m1m2m2     : putih
  • Dari contoh di atas diketahui bahwa gen M1 dan M2 bukan alel, tetapi sama-sama berpengaruh terhadap warna merah gandum.
  • Semakin banyak gen dominan, maka semakin merah warna gandum.
    • 4M = merah tua sekali
    • 3M = merah tua
    • 2M = merah
    • M = merah muda
    • m = putih
Bila disamaratakan antara yang berwarna merah dengan yang berwarna putih, diperoleh:
Rasio fenotif F2 merah : putih = 15 : 1

2.     Kriptomeri

Kriptomeri merupakan suatu peristiwa dimana suatu faktor tidak tampak pengaruhnya bila berdiri sendiri, tetapi baru tampak pengaruhnya bila ada faktor lain yang menyertainya.
Kriptomeri memiliki ciri khas: ada karakter baru muncul bila ada 2 gen dominan bukan alel berada bersama
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Contoh: persilangan Linaria maroccana
A    : ada anthosianin            B    : protoplasma basa
a    : tak ada anthosianin       b    : protoplasma tidak basa
P    :      merah          x        putih
AAbb                      aaBB
F1    :    AaBb    = ungu     -     warna ungu muncul karena A dan B berada bersama
P2    :    AaBb        x        AaBb
F2    :    9 A-B-     : ungu
3 A-bb    : merah
3 aaB-    : putih
1 aabb   : putih
Rasio fenotif F2 ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4

3.    Epistasis-Hipostasis

Epistasis-hipostasis merupakan suatu peristiwa dimana suatu gen dominan menutupi pengaruh gen dominan lain yang bukan alelnya. Gen yang menutupi disebut epistasis, dan yang ditutupi disebut hipostasis.
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Contoh: persilangan antara jagung berkulit hitam dengan jagung berkulit kuning.
P    :    hitam        x        kuning
HHkk                 hhKK
F1    :    HhKh = hitam
Perhatikan bahwa H dan K berada bersama dan keduanya dominan. Tetapi karakter yang muncul adalah hitam. Ini berarti hitam epistasis (menutupi) terhadap kuning/kuning hipostasis (ditutupi) terhadap hitam
P2    :    HhKk        x        HhKk
F2     :    9 H-K-    : hitam
3 H-kk    : hitam
3 hhK-    : kuning
1 hhkk    : putih
Rasio fenotif F2 hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1

4.    Komplementer

Komplementer merupakan bentuk kerjasama dua gen dominan yang saling melengkapi untuk memunculkan suatu karakter.
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Contoh: perkawinan antara dua orang yang sama-sama bisu tuli
P    :    bisu tuli       x       bisu tuli
DDee                  ddEE
F1  :    DdEe = normal
D dan E berada bersama bekerjasama memunculkan karakter normal. Bila hanya memiliki salah satu gen dominan D atau E saja, karakter yang muncul adalah bisu tuli.
P2    :    DdEe    X    DdEe
F2     :    9 D-E-    : normal
3 D-uu    : bisu tuli
3 ppE-    : bisu tuli
1 ppuu   : bisu tuli
Rasio fenotif F2 normal : bisu tuli = 9 : 7

5.    Interaksi alel

Interaksi alel merupakan suatu peristiwa dimana muncul suatu karakter akibat interaksi antar gen dominan maupun antar gen resesif.
Contoh: mengenai pial/jengger pada ayam
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel  Penyimpangan Semu Hukum Mendel
R-pp     : pial Ros/Gerigi              rrP- : pial Pea/Biji
 Penyimpangan Semu Hukum Mendel  Penyimpangan Semu Hukum Mendel
R-P-     : pial Walnut/Sumpel        rrpp : pial Single/Bilah
P    :    Ros        x        Pea
R-pp                rrP-
F1    :    RrPp     Walnut
P2    :    RrPp    X RrPp
F2    :    9 R-P-    : Walnut
3 R-pp    : Ros
3 rrP-     : Pea
1 rrpp     : Single
Pada contoh di atas ada 2 karakter baru muncul:
- Walnut : muncul karena interaksi 2 gen dominan
- Singel : muncul karena interaksi 2 gen resesif
Rasio fenotif F2 Walnut : Ros : Pea : Single = 9 : 3 : 3 : 1

Keanekaragaman Hayati

A. Konsep Keanekaragaman Hayati

Setiap makhluk hidup mempunyai sifat yang sama atau berbeda dengan makhluk hidup lainnya. Keaneka-ragaman hayati terbentuk akibat adanya keseragaman dan keberagaman sifat atau ciri makhluk tersebut. Jadi, keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman makhluk hidup yang menunjukkan keseluruhan variasi gen, spesies, dan ekosistem di suatu daerah.
Penyebab keanekaragaman hayati ada dua faktor, yaitu faktor genetik dan faktor luar. Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif labil pengaruhnya terhadap morfologi (fenotipe) organisme.
Keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat yaitu keanekaragaman gen, keanekaragaman jenis, dan keanekaragaman ekosistem.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen adalah keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, misal keanekaragaman gen pada manusia.
Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara lain warna mata (biru, hitam, dan cokelat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam, putih, sawo matang, dan kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting). Keanekaragaman sifat tersebut
disebabkan oleh pengaruh perangkat pembawa sifat yang disebut gen.
image

Gb. Keanekaragaman Gen pada Manusia


Semua makhluk hidup dalam satu jenis (spesies) memiliki perangkat dasar penyusun gen yang sama. Gen adalah substansi terkecil atau unit dasar yang membawa faktor keturunan. Melalui gen inilah sifat-sifat dari induk diwariskan kepada keturunannya.
Perbedaan gen (variasi gen) pada setiap makhluk hidup mengakibatkan sifat genotipe dan sifat fenotipe pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman gen? Keanekaragaman gen dapat terjadi akibat perkawinan antarmakhluk hidup sejenis (satu spesies). Susunan gen suatu individu berasal dari kedua induk/orang tuanya. Kombinasi susunan perangkat gen dari kedua induk tersebut akan mengakibatkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas yang terjadi secara alami. Keanekaragaman gen juga dapat terjadi secara buatan melalui perkawinan silang.
Keanekaragaman gen secara alami dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Misalnya anggur yang biasanya ditanam di daerah dingin, kemudian ditanam di daerah panas maka buah yang dihasilkan akan berbeda. Pada daerah dingin tanaman anggur berbuah besar dan manis. Apabila ditanam di daerah panas,
tanaman anggur berbuah kecil dan masam.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antarjenis (interspesies) dalam satu marga. Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Hal ini karena perbedaan antarspesies makhluk hidup dalam satu marga lebih mencolok daripada perbedaan antarindividu dalam satu spesies, misal tumbuhan sirsak dan srikaya. Keduanya termasuk dalam genus yang sama yaitu  Annona. Namun, keduanya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda. Perhatikan gambar berikut!
image
3. Keanekaragaman Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat makhluk hidup dan lingkungan. Di dalam ekosistem, seluruh makhluk hidup melakukan hubungan timbal balik, baik antarmakhluk hidup maupun makhluk hidup dengan lingkungannya. Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam ekosistem.
Apa yang mengakibatkan terjadinya keanekaragaman tingkat ekosistem? Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan iklim.
Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang hidup di suatu daerah.
image
Indonesia memiliki kurang lebih 47 ekosistem alami yang berbeda mulai dari ekosistem salju abadi sampai berbagai macam ekosistem hutan dataran rendah dan padang rumput. Ada juga ekosistem danau, rawa, terumbu karang, dan hutan bakau.

Evolusi Darwin vs Lamarck

PERBANDINGAN EVOLUSI DARWIN VS LAMARCK

1. Jean Baptiste Lamarck (1744 -1829)
Lamarck mengatakan bahwa evolusi diakibatkan perubahan sifat yang diwariskan. Menurut Lamarck, makhluk hidup selalu menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Penyesuaian tersebut akhirnya akan menyebabkan makhluk hidup tersebut mengalami perubahan (baik secara morfologis, fisiologis maupun tingkah laku). Perubahan inilah yang kemudian akan diwariskan pada keturunannya. Akibatnya, generasi berikutnya akan mendapatkan akumulasi perubahan yang diperoleh dari nenek moyangnya.
Teori Lamarck biasa dicontohkan dengan jerapah. Menurutnya, nenek moyang jerapah semua berleher pendek. Tetapi karena kebiasaan menjulurkan leher untuk menjangkau dedaunan muda yang letaknya tinggi di ujung batang, maka lama-kelamaan lehernya mengalami pemanjangan. Pemanjangan leher inilah yang kemudian diwariskan pada keturunannya, sehingga kini kita melihat jerapah berleher panjang.

2. Charles Darwin (1809 – 1882)
Darwin mengatakan bahwa evolusi diakibatkan mekanisme seleksi alam dan adaptasi. Menurutnya, adanya perkawinan akan memunculkan keragaman anggota populasi. Kemudian seleksi alam akan bekerja terhadap keragaman tersebut. Varian yang tidak sesuai dengan kondisi lingkungan akhirnya akan mengalami kepunahan. Sebaliknya, varian yang bisa bertahan hidup akan terus hidup beradaptasi dan melestarikan generasinya. Mekanisme seleksi alam dan adaptasi ini pada akhirnya akan memunculkan spesies-spesies baru.
Teori Darwin jika dimodelkan dengan jerapah seperti Lamarck akan menjadi seperti berikut ini; Asalanya anggota populasi jerapah ada yang berleher panjang dan ada yang berleher pendek. Kondisi lingkungan sabana (padang rumput luas dengan perdu dan pepohonan tinggi beranting banyak) memaksa populasi ini untuk memakan dedaunan yang berada di ujung ranting. Tempat yang tinggi membuat jerapah yang berleher panjang bertahan hidup dan mewariskan sifat unggulnya pada keturunannya. Sedangkan jerapah berleher pendek punah karena kalah bersaing dengan jerapah berleher panjang.

image
Perbandingan Teori Lamarck (Atas) dan Teori Darwin (Bawah) dalam Menjelaskan Seleksi Alam dan Evolusi

Tips Menghadapi UN

1. Memahami 60% Materi Pelajaran
Usahakan anda sudah memahami materi-materi pelajaran yang akan diujikan sekitar 50-60 % karena dengan memenuhi standar tersebut akan memudahkan anda dalam mengerjakan soal-soal try out yang akan anda kerjakan sebelum mengerjakan Soal Ujian Nasional. Dari perjalanan-perjalanannya dalam mengerjakan try out ini akan ada proses penambahan penguasaan materi, sehingga sekitar H-7 UN, mungkin sudah menguasai 80-90 % materi pelajaran dan pastinya anda akan mudah dalam mengerjakan soal UN nantinya.
2. Ikutilah Lembaga Bimbingan Belajar atau Les Privat
Dengan anda mengikuti lembaga bimbingan belajar atau les privat, anda akan bertemu dengan tentor-tentor ataupun guru-guru bimbingan/les yang akan mengajari anda tentang pelajaran-pelajaran yang akan diujikan. Memang kebanyakan dari para siswa tidak dapat menerima pelajaran yang diajarkan secara maximal, dan fungsi dari lembaga bimbingan belajar dan les privat itu adalah menembel pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah yang tidak dapat diterima  secara maximal. Namun untuk mengikuti tips ini, anda sudah harus mencangkan kata “NIAT” dalam hati anda, karena kalau tidak hasil yang diperoleh akan tidak maximal. Di Lembaga Bimbingan Belajar atau les privat sering di adakan tes, itu akan membuat jam terbang anda dalam mengerjakan soal akan bertambah.
3. Siapkan Fisik Anda, Usahakan Selalu Sehat
Jagalah fisik anda saat H-30 hari menuju Ujian Nasional, pada fase tersebut anda harus menjaga pola makan anda, pola istirahat anda perlu di tambah, dan juga jangan terlalu keluar-keluar jarak jauh jika tidak perlu. Dalam mengerjakan Ujian Nasional memang membutuhkan kosentrasi yang prima oleh karena itu fisik anda harus diusahakan untuk selalu sehat.
5. Usahakan Tenang !
Ketenangan adalah salah satu kunci kesuksesan dalam mengerjakan Ujian Nasional selain beberapa faktor lainnya. Usahakan harus tenang, hindari perasaan takut, nervous, cemas, galau, dll yang sering aku sebut sebagai faktor X. Sehingga jika faktor X itu terjadi pada diri anda, maka  anda akan merasa terganggu dalam mengerjakan soal nantinya. Banyaklah mengingat yang pada yang maha kuasa dengan selalu berdoa.
6. Siapkan Seluruh Perlengkapan Ujian Nasional Jauh-Jauh Hari
Walaupun mungkin tidak terlalu berpengaruh besar, ini sangat harus di perhatikan yakni perlengkapan Ujian Nasional seperti pensi 2B, penghapus, papan alas, bolpoin,  orotan dll.
- Gunakan pensil dengan grade kehitaman 2B dan yang telah lulus OMR (Optical Mark Reader) tes.
- Gunakan pensil yang mempunyai diamater inti pensil paling besar, sehingga membuat pensil lebih kokoh dan tidak mudah patah.
- Pilih pensil dengan inti pensil yang lembut sehingga tidak akan merusak permukaan kertas.
- Gunakan penghapus khusus EBTA dan SPMB karena penghapus ini diformulasikan khusus untuk kertas LJK. – Penghapus ini sangat lembut dan tidak meninggalkan debu sehingga tidak akan merusak kertas dan juga tidak menggangu proses koreksi/scanning.
- Rautan dengan pisau yang tajam
- Penggaris EBTA dan SPMB, untuk mempermudah ketika menyilang dan melingkari jawaban agar hasilnya lebih rapi.
- Bawalah papan alas agar lembar jawaban tetap rapi dan menghindari kertas jawaban sobek akibat permukaan meja yang tidak rata.
- Pilihlah papan alas yang rata, tidak mudah melengkung, dan licin. Dianjurkan menggunakan acrylic untuk hasil yang maksimal.
Source: http://www.zaenalizza.name/2012/04/tips-saat-menghadapi-ujian-nasional.html
7. Ikuti Beberapa Workshop Mengenai “Ujian Nasional”
Dengan mengikuti workshop mengenai Ujian Nasional anda akan lebih mengerti Apa, Bagaimana, Kenapa, Kapan Ujian Nasional. Beberapa dari workshop itu juga sebagian memberitahukan kepada anda tips-tips dalam mengerjakan Ujian Nasional. Ada juga Workshop yang bersifat ESQ yang akan membantu anda dalam motivasi dan ketenangan hati.
8. Mintalah Doa Orangtua, Guru, dan Paling Penting Doa Ibu
Ini juga yang sangat penting dalam menghadapi Ujian Nasional yakni doa dari orang-orang yang sangat dekat dengan kita yakni kedua orangtua, dan orang yang memberikan ilmu yakni Guru.
* Minta maaflah kepada kedua orangtua dan guru sebelum Ujian Nasional
* Mintalah Doa restu kepada kedua orangtua dan guru sebelum Ujian Nasional, terutama doa ibu!
* Salimlah kepada kedua orangtua dan guru  ketika berangkat saat akan berangkat menuju sekolah saat Ujian Nasional
9. Percaya Diri
Percaya pada diri sendiri, jangan percaya dengan hasutan-hasutan yang ada di lingkungan sekitar. Kalau kita sudah menguasai materi, ngapain kita harus tidak percaya diri. Beberapa orang yang dalam proses KBM nilainya bagus, namun saat Ujian Nasional tidak Percaya Diri, hasilnya pun  Jeblok.